Ini sudah kesekian kali aku menghubungi Nab!!!
berapa kali kutitip pesan untukmu, Kamu dimana Nab ??
dan akhirnya kuputuskan
menulis surat ini
Nab .. bukannya aku tidak menuruti
semua nasehatmu, beri aku waktu sedikit untuk mneyelesaikan permainan kecil ini,
mereka yang memulainya Nab,
awalnya tidak ada niat sedikitpun
untuk aku masuk dalam permainan ini, Tapi mereka memaksaku Nab
Aku janji aku akan mengakhirinya
sacepat mungkin, aku harap kamu bisa mengerti posisiku, bukankah menyusun
puzzle sesulit apapun kita bisa kan Nab, dan kali ini aku butuh kamu untuk
menguatkan kaki dan fikiranku untuk tetap kuat berhadapan dengan mereka
Enong
Pukul 06.30 dari kejauhan terdengar suara motor dengan knalpot yang sangat tidak asing dikupingku
Yappp bettul sekali, Dodi sepupuku datang kerumah, seperti biasa senyum cengirnya menyapaku
Selamat Pagi Saudariku yang terbaik diseluruh dunia , ucapnya seperti biasa
tumben dateng kesini, biasanya kamu dateng Cuma pas hari lebaran aja, itupun setelah aku telp berkali-kali dod
Enak aja kamu nong, apa gak inget sebulan yang lalu aku dateng kesini mampir, itulah yg waktu hujan2 terus aku pinjem payung kekamu
Bukan mampir, kamu itu Cuma nitip motor trus kabur entah kemana, HAYOO
iya ya nong, biasalah taktik pengalihan issu, biar drama bolos kerjaku bisa berjalan dengan mulus hahahahaha
Eh Nong… ni ada titipan
surat dari zaenab
Lohh kok dititip ke
kamu dod, kenapa zaenab tidak mengirimkannya langsung ke alamatku ya
Ya mana aku tau nong, tau2 itu surat ada dibawah pintu depan rumahku , tapi tertujunya buat kamu…dan kalok difikir - fikir kok aku yang dibikin repot oleh kalian berdua, tapi ya mau gimana lagi, mau ga mau, suka ga sukan harus sampein ke kamu nong, amanah nong amanah…….( dengan gaya sok bijak dan menyebalkan)
iya iya terimakasih sepupuku yang bijak, ucapku
Ehh jangan lupa ongkirnya
dibayar pulsa aja ya nong, pleaseee!!!
Dodi dodi sudah kerja masih aja kalkulator di tempelin di jidat , nanti pulsanya aku isi, inget ya kalok kesini jangan ada maunya aja, sungutku
Siap Boss, saya pamit dulu ya, ga bisa lama-lama, biasalah banyak yang menunggu tanda tanganku , ucap dodi sambil menghidupkan motor kesayangan, dan pergi berlalu sambil melambaikan tangannya
dan seperti biasa aku hanya bisa tersenyum melihat ulah adik sepupuku itu yg tidak pernah berubah
...
bergegas surat dari zaenab kubuka
Dear enong….
Maaf aku belum sempat menemui mu , banyak
hal yang harus aku selesaikan, tapi yakinlah doaku selalu untukmu…
Nong… pulanglah aku menunggumu disini,
disini jauh lebih nyaman, hiruk pikuk kota sudah membuat otakmu jauh dari kata
normal, aku seperti kehilangan separuh dari kamu yang sebenarnya, enong yang
kukenal dari kecil adalah enong yang punya stock sabar, enong yang kukenal
enong memiliki rasa sayang, dan sangat mudah untuk memaafkan
Bukankah kamu pernah bilang kita tidak
pernah bisa menahan laju angin?? Biarkan hembusannya nong… lepaskan….
Pulanglah ….
Disini aroma segar rumput , kicauan
burung, dan hamparan padi jauh lebih menjanjikan dari pada tumpukan kertas di
meja kerjamu itu!!!
Ayolah temani aku dengan secangkir tehmu itu…..
Zaenab 23 Februari
iya nab aku juga ingin pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar