Minggu, 25 Juli 2021

WANITA PERKASA…zaenab ku


 

…zaenab ku

malam zaenab.....sudah lama kita tidak bercerita....
hari ini kembali saya melihatmu ada dipinggir garang ( sudut di belakang didekat dapur)
matamu memandang perbukitan dan sawah yang terhampar didepan, dan sesekali kau menarik ujung bajumu untuk mengusap matamu....Apakah kau menangis ?? apa yang membuatmu menangis zaenab ??

pandanganmu serta helaan nafasmu sangat mewakilkan perasaanmu saat ini, mungkin untuk mereka yang melihatmu sekarang semua seperti baik - baik saja, tapi aku bisa merasakan kedalaman sakit yang kamu rasakan...., tapi baru kali ini engkau terlihat sangat gundah, bahkan sangat menderita, melihatmu seperti itu mengapa airmatakupun mengalir..... kau sama sekali tidak menyadari kehadiranku.."sama sekali tidak.
andai aku bisa ,Aku ingin sekali memelukmu serta memegang tanganmu dengan erat, aku ingin kau tersenyum seperti kemarin kemarin

Bisa kuhitung dengan jari, kau sangat jarang menangis, bagimu tangisan itu adalah hal yang sangat menyakitkan, kau selalu menahan airmatamu,

seingatku dulu aku pernah membuatmu menangis, umurku kala itu sekitar 11 tahun, ketika aku mulai protes mengenai penjagaanmu yang terlalu over, tentang cara pandangmu tentang anak perempuan yang harus selalu mengerjakan pekerjaan rumah, harus mencuci piring semua orang apabila selesai makan bersama, tidak boleh jalan - jalan kegunung, kepasar dan lainnya, sedangkan engkau membiarkan saudara laki -lakiku melakukan apa yang tidak boleh untukku, hanya karena dia berjenis kelamin laki -laki
aku marah sekali, aku berteriak membentakmu dan mengancam untuk tidak datang menemuimu lagi . aku hanya ingin tidak ada perbedaan antara anak laki - laki dan anak perempuan, (
maaf Nab….saat itu aku terlalu kecil untuk memahaminya  ) yang ada difikiranku hanyalah persamaan dan persamaan, aku jengah dengan perbedaan


engkau terdiam melihatku dengan kecut, butiran airmatamu mengalir, ketika kuputuskan untuk kembali pulang ke
kotaku , tentunya engkau sangat sedih, engkau tidak menjawab sepatah katapun, akupun menangis nab, akupun sedih, maafkan aku ya nab, tapi yakinlah aku sangat menyayangimu dan aku sangat menyesal, baru sekarang aku menyadari , ternyata ada kedekatan yang begitu erat antara engkau dengan aku, bukan hanya pertalian darah saja , tapi secara emosional kita sangat dekat, walaupun dengan dimensi yang berbeda, tapi kita selalu bersama sama melewatinya

kagumku karena Semua kau kemas dengan begitu apik, dibalik semua kemampuan dan keruwetan hidup yang kau alami, dan tanpa mengeluh sedikitpun… ahhh kau begitu hebat nab, wanita yang bisa kusebut begitu PERKASA .,
sering ketika aku kembali ke kotamu, karena tugas dari kantor, or
ang-orang yang mengenalmu dimasa lalu akan menegurku seolah - olah mereka melihatmu lagi, mereka selalu menceritakan semua kisahmu sambil terus memperhatikanku, nab, aku sering senyum2 sendiri ketika mereka memuji kecantikannmu serta mata coklatmu yang kata mereka hampir secara keseluruhan menempel permanen didiriku ( kecuali mata coklatmu, yg tidak kau turunkan padaku (sambil ngedumel ini :( , seharusnya ituuuu nab, setidaknya aku tidak susah - susah memakai soflens )


.......mereka menceritakan sesuatu padaku tentangmu .dulu engkau pernah diasingkan di suatu tempat di gunung hanya karena kamu terkena sakit kulit, mungkin sejenis exim yang tidak terlalu parah, menurutku perlakuan mereka sungguh sangat tidak adil ,kamu dibiarkan sendirian, gelap, sepi, sunyi hanya ditemani batang batang kopi,dan sekawanan nyamuk hutan.... dan saudaramu hanya datang setiap pagi dan sore untuk mengantarkan makanan, dan itupun diberikan hanya melalui dinding huma yang bolong, semua takut tertular ..... yang terbayang dibenakku rasa perih yang luar biasa dan .kamu bisa melewati semuanya, kamu menerima semuanya hanya karena masyarakat disana pada saat itu kurang pengetahuan lebih tentang penyakit itu sendiri

ahhhhh kenapa telphone itu berbunyi ....aku kehilangan mu lagi, kenapa kehadiranmu begitu cepat, belum habis kagumku, bukankah masih banyak yang akan kita bicarakan,

Nab...hari ini aku mendapatkan jawaban mengapa aku begitu suka menghabiskan waktu dipinggir jendela , menurutku garang dan jendela itu mempunyai kesamaan , kalaupun aku hidup dizamanmu aku juga pasti akan selalu ada di garang, melihat bukit barisan yang tertata begitu rapi, sawah sawah yang menguning, desiran angin yang sesekali pastinya membuat aku mengantuk 😴😴(alesan ya nab , karna pada dasarnya aku memang suka tidur :p hahaha)


dan begitupun seandainya engkau ada dikehidupan sekarang engkaupun pasti menyukai jendela, semakin tinggi jendela yang kau datangi, semakin kau merasakan kenyamanan yang luar biasa,
melihat malam dengan  lampu-lampu terlihat berkelap kelip dari kejauhan, beraneka ragam warnanya sangat indah,


ketika pagi kabut menyelimuti pemandangan seakan akan kita berada diatas awan,dengan hamparan pemandangan yang samar - samar berangsur terang dengan kemunculan matahari, dan ketika siang beranjak datang lalu lalang kehidupan dibawah sana menjadi begitu jelas

nab.. pinggiran jendela dan garang ini membuat kita sama - sama merasakan damai yg luar biasa , bisa memandang lepas keluar, mengenang semua perjalanan, menyamakan setiap pandangan dengan permasalahan yang ada untuk menyari solusi terbaik untuk setiap apa yang harus kuputuskan seperti yang kau lakukan dulu tanpa perlu campur tangan orang lain#puzzle jakarta tanggal 26 juli 2019 dilantai 26



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

……..????????

Pukul 21 lewat 17 menit, kulihat radien sibuk bermain sendiri dengan boneka kecil ditangannya, sesekali kulihat bobu seperti merasa tergan...