Pukul 21 lewat 17
menit, kulihat radien sibuk bermain sendiri dengan boneka kecil ditangannya,
sesekali kulihat bobu seperti merasa terganggu dengan kehadiran radien dari
beberapa hari yang lalu, sebenarnya aku juga bingung kenapa tiba-tiba radien
datang dan mau menetap cukup lama disini, karena yg paling aku tau radien itu
kalaupun datang dia hanya datang sebentar, terus hilang entah kemana
akupun sibuk dengan membaca resep masakan terbaru, yang aku beli tadi siang digramedia sehabis pulang kerja, dan urusan masak memasak harus segera aku ambil alih dengan cepat, karena biknah pulang kampung cukup lama, karena disana lagi ada hajatan, pastinya kehadiran radien cukup membuat suasana tidak terlalu sepi.
kulihat radien bebarapa kalu mengitari bobu sambil berlari lari kecil dan tertawa , sesekali dia menoleh kearahku, pemandangan yg cukup langkah ucapku dalam hati, karena seingatku radien sosok yg sangat diam dan susah diajak untuk berinteraksi, pasti ada sesuatu yang membuatnya begitu bahagia
tiba tiba radien berjalan menuju jendela, dan akupun segera berhenti membaca, kulihat dia seperti sedang melihat sesuatu, dari balik jendela, kakinya menjijit, (kurasa ini memang kebiasaanya suka mengintip, tapi kenapa bobu ikut ikutan melihat kearah luar, dengan ekor yg dikibaskan berulang dan cukup kuat, dan hal sperti itu akan dilakukan bobu kalau dia merasa terganggu atau marah)
dien..ada siapa diluar
tanyaku
secepat kilat, radien
memberikan kode untukku untuk tidak bersuara
dan aku segera
berjalan menuju jendela sebelah kanan, dan mengikuti radien untuk melihat
keluar, dan untungnya lampu diruang tamu dari tadi aku matikan, dan aku membaca
memnggunakan lampu baca, jadi kalaupun kami melihat keluar otomatis tidak akan
terlalu kentara
uffhh…siapa itu,
ucapku dalam hati, sepertinya perempuan, berpakaian hitam duduk diteras rumah
menghadap kedepan, tatapannya kosong, sepeti orang yang sedang kebingungan,
kamu siapa
?
kenapa ada
disini ?
aku sama
sekali tidak mengenalmu!
pergi ayo segera cepat pergi dari terasku !!! ( sambil aku berteriak dengan kencang)
tapi…….
itu semua ucapku yang
sama sekali tidak terlepas dari mulutku, :( , semua tercekat dan seperti terhenti,
nyatanya aku hanya bisa mematung seribu Bahasa, sama seperti radien
tapi kulihat muka
radien tidak secemas tadi, begitu jg dengan bobu, ekornya berlahan tidak bergerak
seperti tadi
sesekali bobu mengahampiri
dan mengenduskan badannya, seolah dia ingin menenangkanku
tak lama perempuan
itu berdiri, menuju arah pagar tanpa menoleh sedikitpun kebelakang, mukanya
samar terlihat dari pantulan kaca mobil, tapi itupun sedikit menunduk,
berjalan terus
berlahan, sesekali dia menghentiakn langkahnya, seperti enggan untuk melangkah
terus berjalan dan
akhirnya hilang ditelan malam
…………………………
aku segera kedapur,
untuk mengambil air putih, rasanya seluruh persendianku terasa begitu lemas
siapa dia dien ?
tanyaku
saya juga baru melihatnya
mbak, tapi sepertinya tujuannya memang bukan kesini, dia seperti ingin kesuatu
tempat tapi dia sendiri bingung mau kemana
dia masih berdiri didepan
dekat pagar, sudahlah mbak nong istirahat saja, saya juga masih disini untuk beberapa
hari, sekalian mbak nong ajak si bobu keatas, dia juga perlu istirahat karena
sudah cukup berfikir keras untuk tahu siapa perempuan itu, ucap radien sambil berlalu
dan mengelus kepala bobu
………………………………….
pukul 01.42 wib. malam ini kulalui tanpa bisa tidur dengan lelap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar